Login

Infrastruktur dasar dalam Komunikasi Data adalah Sistem Perkabelan atau Cabling Systems, baik itu Perkabelan Data untuk kebutuhan LAN ataupun Perkabelan Voice untuk kebutuhan Distriubusi PBX. Banyak kami jumpai hampir disemua pelanggan kami, bahwa Cabling Systems tidak mendapatkan perhatian khusus dalam perencanaan hingga implementasinya, begitu juga dalam Porsi Belanja IT, Budget untuk Cabling Systems biasanya sangat dikesampingkan, dan management lebih mengedepankan untuk Porsi Belanja IT Lainnya, seperti : Aplikasi, Operating Sytems, Server, Storage, Network Devices, Security Systems dan Worstation. Sedangkan kualitas dari interkoneksi antar Perangkat IT dan Komunikasi Data sudah menjadi kebutuhan yang sangat vital untuk suatu proses komputasi di sebuah Data Center. Dampak dari hal tersebut diatas, akan mengakibatkan terganggunya proses komputasi pada suatu institusi bisnis, diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Interkoneksi antar Perangkat ICT dapat terputus tiba-tiba, tanpa diketahui penyebabnya.
  • Sistem Perkabelan terputus oleh gangguan hewan pengerat, karena Sistem Perkabelan tidak diproteksi.
  • Interkoneksi jaringan berjalan lambat, karena tidak standarnya metode terminasi pada Sistem Perkabelan.
  • Sulitnya melakukan Pelacakan Permasalahan atau Troubleshooting di Area Workstation dan Rack Network Data Center saat terjadinya permasalahan Sistem Perkabelan, karena tidak adanya Sistem Labeling yang standar.
  • Active Device sering rusak, karena tidak menerima pasokan Catu Daya yang baik dan benar.

 

Sistem Perkabelan akan terlihat semerawut seperti Spaghetti atau benang kusut, dan akan menyulitkan saat akan dilakukan : Instalasi Tambahan, Perubahan Instalasi, Maintenance dan Troubleshooting, dikarenakan tidak adanya tata kelola Sistem Perkabelan yang baik dan benar seperti konsep Structured Cabling Systems. Structured Cabling Systems adalah sistem perkabelan terstruktur, yang terdiri dari Jaringan Tulang Punggung (Backbone) dan Jaringan Distribusi (Local Area Network).

Selain mengatur Tata Cara Perencanaan dan Instalasi Cabling Systems yang baik dan benar untuk kebutuhan Work Area dan Data Center, Structured Cabling Systems secara teknis juga mengatur Backbone Cabling Systems dan Distribusi Cabling Systems. Jika Backbone lebih umum menggunakan Fiber Optic sebagai media perkabelannya apakah itu tipe Singlemode atau Multimode, maka untuk kebutuhan distribusi media kabel yang digunakan adalah Kabel Tembaga atau Copper Cable. Kabel Tembaga terdiri dari berbagai : Merek, Category, Tipe dan Harga yang bervariasi. Kabel Tembaga atau Copper Cable dibedakan berdasarkan Category-nya, seperti : Category 2, Category 3, Category 4, Category 5, Category 5e, Category 6, Category 6A hingga Category 8, dan mungkin suatu saat nanti Categorynya akan terus bertumbuh. Dari berbagai Category dan jenis Kabel Tembaga atau Copper Cable untuk kebutuhan Distribusi Data dari Rack Network Data Center ke Work Area atau Distribusi ke Perangkat Server dan Storage di Area Data Center, maka yang banyak digunakan saat ini adalah Kabel Tembaga jenis UTP Category 6, karena Kabel UTP Category 6 dapat menyalurkan Bandwidth hingga 1000 Mbps. Sedangkan untuk kebutuhan Distribusi Voice, banyak digunakan Kabel Tembaga jenis UTP Category 5e dengan bandwidth 100 Mbps.

 

Untuk menerapkan konsep Structured Cabling Systems pada sebuah Data Center hingga berakhir di Work Area, diawali dengan pemanfaatan produk Passive Devices seperti : Solid Cable, Patch Panel, Wiring Management, Patch Cord, Modular Jack+Face Plate dan Labeling Material. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya menggunakan produk dari satu pabrikan secara end-to-end. Ragam pabrikan produk Structured Cabling Systems, mulai dari Amerika, Eropa dan Asia. Dan kualiatas hasil akhirnya, tidak ditentukan dari seberapa terkenal dan seberapa mahal produk Cabling Systems tersebut, namun sangat ditentukan juga dengan tata kelola instalasi Sistem Perkabelan Secara Terstruktur yang baik dan benar, contohnya : Pekerjaan Instalasi Structured Cabling Systems dikerjakan oleh Cabling Enginer yang bersertifikat global. Setelah proses instalasi Passive Devices selesai dikerjakan secara end-to-end, selanjutnya kita harus melakukan Testing Interkoneksi Instalasi dengan alat ukur khusus, yang dapat mengeluarkan sejumlah parameter-parameter dari hasil test yang ingin kita ketahui, karena hampir semua pabrikan Cabling Systems Global akan meminta data yang detil berupa Scaning Report untuk mengeluarkan Sertifikat Instalasi. (Untuk kebutuhan Sertifikasi Instalasi Structured Cabling Systems, Syarat dan Ketentuan Berlaku, dan berbeda-beda untuk setiap pabrikan). Proses selanjutnya menginterkoneksikan antara Passive Devices dan produk Active Devices, seperti : Switch (Core Switch, Distribution Switch dan Access Switch), Media Converter, Router, MODEM, Perangkat Network Security, Server dan Storage.

sc4
sc6
sc8
sc5
sc7
sc9
WhatsApp chat