
EMS atau Environment Monitoring Systems atau Perangkat Sistem Pemantauan Lingkungan di Data Center. Fungsi utamanya adalah untuk Memonitor Operasional Data Center dari Ancaman Lingkungan Yang Kritis disekitarnya, karena Data Center bekerja secara Non-Stop dan mempunyai Tingkat Tertinggi Dari Sisi Monitoring dan Perlindungan.

Contoh ancaman yang harus selalu dipantau di Data Center dan untuk meminimalisir gangguan yang mungkin dan akan terjadi, diantaranya :
- Temperature (Suhu)
- Humidity (Kelembaban)
- Air Flow (Aliran Udara Cooling Systems)
- Waterleak (Kebocoran akibat Kondensasi Cooling Systems)
- Human Error (Lupa menutup Pintu Data Center, dll)
- Vibration (Getaran)
- Voltage (Tegangan)
- Pemadaman listrik secara tiba-tiba
Akibat dari ancaman yang terjadi tersebut, jika tidak dimanage dengan baik dan benar, maka akan berakibat :
- Rusaknya Equipment terpasang
- Membuat kinerja Equipment menjadi lambat
- Tidak menutup kemungkin dapat menimbulkan Shutdown pada Main Power Supply Equipment di Data Center, seperti : Perangkat Server, Perangkat Storage dan Network Device.
- Biaya Ekstra akibat pengantian suku cadang yang rusak
- Turunnya produktivitas SDM karena terjadinya Downtime
- Hilangya profit untuk korporasi yang berbasis Billing Systems
Pentingnya Sistem Monitoring Lingkungan di Data Center, dengan mempertimbangkan beberapa aspek berikut ini :
- Data Center beroperasi Non-stop 24/7
- Berdasarkan survei Uptime Institute, 25% Downtime dihasilkan dari kondisi lingkungan yang keras di Infrastruktur Data Center, yang berakibat dapat membahayakan Perangkat Keras secara parsial ataupun secara keseluruhan.
- Ancaman kritis terhadap Infrastruktur Data Center, diantaranya : Suhu & Kelembaban Tinggi, Kebocoran Air, Pemadaman Listrik dan Bahaya Kebakaran
- Biaya ekstra yang harus dikeluarkan lagi, karena ancaman lingkungan tersebut diataranya : Penggantian Perangkat Keras yang rusak, Produktivitas Kerja Rendah, Kehilangan Pendapatan karena Downtime dan Biaya Tambahan untuk Memperbaiki Masalah.

EMS atau Environment Monitoring Systems, memiliki fitur IP Base yang membuatnya apat diakses untuk secara remote melalui LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network) atau Internet. Sehingga System Administrator atau Network Administrator dapat dengan mudah melakukan tugas-tugas pemantauan secara lokal pada ruangan Data Center melalui PC Desktop atau Notebook yang terhubung ke EMS melalui Port Ethernet atau Port COM yang sudah tertanam pada unit EMS. Integrasi EMS dengan Peralatan Eksternal dilakukan melalui Port Dry Contact. Data Center yang menggunakan PAC (Precision Air Conditioning), Fire Supression dan UPS umumnya memiliki Port Dry Contact yang tujuannya untuk mewakili satu atau lebih kondisi kritis untuk tujuan pemantauan. Perangkat EMS bekerja ketika Sensor Cerdas yang berupa Modular Sensor, yang tipenya bervariasi diantaranya : Sensor Status On/Off AC, Water Leakage, Door Contact, Temperature, Humidity, Vibration, Air Flow, Voltage, Smoke Detector dan lain sebagainya, bekerja untuk melacak kondisi lingkungan Data Center dan sistem mendeteksi adanya kelainan, seperti : peningkatan suhu di atas batas yang direkomendasikan atau ancaman lainnya, maka EMS akan mengirimkan peringatan dini atau Early Warning, berupa :
- Siren
- Alarm Beacon
- LED yang berkedip pada bagian depan unit EMS
- Buzzers
- Email (Built-in TCP/IP)
- SMS (Melalui Jaringan GSM, optional)
Setelah menerima peringatan dini melalui berbagai notifikasi tersebut, maka System Administrator Data Center yang selalu stanby di Network Operation Center dapat menyelidiki dan mengatasi masalah tersebut.