Secara umum, untuk mendinginkan suatu ruangan kita membutuhkan suatu perangkat Air Conditioning atau biasa kita menyebutnya dengan AC. Bermacam-macam jenis AC banyak kita jumpai, mulai dari instalasi di perumahan, di gedung bertingkat hingga industri. Untuk kebutuhan pendingan ruangan tersebut, AC dibagi menjadi dua tipe :
Comfort Air Conditioning
Perangkat Air Conditioning yang hanya digunakan untuk kebutuhan mendinginkan ruangan beserta orang yang ada di dalamnya, dengan beban kerja maksimal hanya 8 jam perhari, dan Suhu (Temperature) serta Kelembabannya (Humidity) tidak bisa konstan. Jadi bisa kita simpulkan bahwa AC jenis ini hanya untuk kenyamanan orang yang ada di dalam ruangan tersebut saja, dengan batasan pemakaian yang sangat terbatas setiap harinya. Contoh AC tipe Comfort : AC Windows, AC Wallmount Split, AC Floor Standing, AC VRV, dan masih banyak lagi. Untuk meyiasati mahalnya investasi Cooling Systems tipe Presisi, maka penggunaan Cooling Systems tipe Comfort seperti AC Wallmounted Split atau AC Floor Standing masih banyak digunakan di Data Center. Banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh AC tipe Comfort untuk mendinginkan perangkat yang ada Data Center, seperti faktor jam operasional dan kelembaban, namun jika terpaksa harus menggunakannya, kami sarankan untuk memperbanyak jumlah unit AC terpasang, minimal 3 unit untuk tipe Small Data Center, dan operasionalnya bisa dikendalikan menggunakan Panel Timer Custom, agar unit AC Comfort tersebut bisa diatur kapan harus hidup dan istirahat, namun sayangnya faktor kelembaban tidak bisa kita kendalikan.
Precision Air Conditioning
Perangkat AC yang di desain untuk mendinginkan mesin, dalam hal ini sejumlah perangkat ICT yang ada di dalam Cabinet Rack. Beban kerjanya dapat beroperasi selama 24 jam perhari tanpa henti, dan dimatikan hanya pada saat perawatan rutin dan perbaikan saja. Disisi lain Suhu (Temperature) serta Kelembabannya (Humidity) secara otomatis menyesuaikan kebutuhan perangkat ICT yang sedang beroperasi.
Dari dua opsi perangkat Air Conditioning diatas, secara jelas bahwa opsi yang dibutuhan hanya terdapat pada AC jenis Presisi, atau yang biasa disebut PAC (Precision Air Conditioning), karena perangkat yang berada dalam Data Center membutuhkan suhu yang optimal, selain itu kelembaban di dalam Data Center juga harus tetap terjaga secara konstan. Suhu dan Kelembaban yang diharapkan pada suatu Data Center, adalah:
Suhu/Temperature : 18-20°C
Kelembaban/Humidity : Relative Humidity 50% (Toleransi +/- 5%)Angka 0% berarti sangat kering
Angka 100% berarti sangat basah
Menentukan kebutuhan Cooling Systems atau Sistem Pendingin yang dibutuhkan untuk sebuah Data Center diperlukan input berupa jumlah panas yang dihasilkan dari perlengkapan ICT, dan sumber panas lainnya di Data Center. Pengukuran kebutuhan menggunakan standar watts. Kemudian setelah output panas didefinisikan maka pertimbangan-pertimbangan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
- Ukuran beban pendingin dari perangkat (termasuk perangkat penghasil energi)
- Ukuran beban pendingin untuk gedung
- Sistem pendingin harus dapat mengantisipasi efek Humidifikasi, Redundansi bila diperlukan, dan untuk kebutuhan masa mendatang.
InRow Cooling
Selain Cooling Systems tipe Precision Air Conditioning atau PAC banyak digunakan di Data Center, saat ini juga ada varian Cooling Systems tipe InRow Cooling. Jika Precision Air Conditiong pola kerjanya berbasis Row Oriented Cooling, dengan cara menyebar unit PAC ke lorong-lorong Cabinet Rack yang ada di Data Center, maka InRow cooling berbasis Rack Oriented Cooling, maksudnya adalah, kita tinggal menempatkan unit InRow Cooling diantara barisan Cabinet Rack. InRow meningkatkan efisiensi cooling power dengan menggunakan power untuk kipas sesuai kebutuhan pendinginan. Alat ini memiliki sensor panas sehingga bisa mendeteksi heat dan dapat menganalisa berapa kecepatan kipas yang dibutuhkan.